Festival Nagasaki Kunchi di Negeri Sakura






Jepang ialah negara yang terkenal kaya sejarah dan tradisi. Masyarakat Jepang dibangun oleh altar kesejarahan panjang yang didalamnya memuat aspek-aspek kebudayaan dan tradisi sekaligus. Makanya banyak yang dapat dipelajari dari negara ini yakni penghormatan terhadap sejarah dan berusaha mengharmonisasikannya dengan kemajuan dunia kontemporer. Banyak orang yang salut karena Jepang merupakan satu dari sedikit negara yang memiliki tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya yang luar biasa namun disaat bersamaan kalangan mudanya tak lantas melupakan kebudayaan dan tradisi nenek moyangnya.

Festival-festival warisan leluhur mereka masih dipertahakan hingga kini. Bukan hanya dipertahankan, bahkan dijadikan komoditas untuk menarik minat kalangan wisatawan untuk semakin banyak yang berkunjung ke Negeri Sakura ini. Salah satunya yang masih dipertahankan hinga kini ialah Festival Nagasaki Kunchi yang telah sangat lama dipertahankan. Festival ini dirayakan di Suwa Jinja Shrine di Kaminishiyama-machi dengan naga dan kapal kecil. Festival ini mencerminkan kuatnya pengaruh kebudayaan China terhadap kebudayaan di Jepang.
Nagasaki berada di bagian barat laut Kyushu yang merupakan pelabuhan tersibuk di Jepang. Posisinya dekat dengan daratan Asia. Juga Nagasaki pernah mengguncang dunia ketika kawasan ini di bom atom oleh Pasukan Sekutu pada Perang Dunia II. Festival ini merupakan festival yang cukup populer di Jepang dan telah dinyatakan sebagai aset penting rakyat yang tidak terwujud oleh pemerintahan Jepang. Dalam catatan sejarah, Festival Nagasaki Kunchi ini telah berusia sekitar 350 tahun. Sungguh bukan waktu yang sebentar untuk memertahankannya.



Beberapa fakta mengenai Festival Nagasaki Kunchi ialah :
  • Festival ini merupakan salah satu festival musim gugur yan paling ditunggu oleh warga Jepang.
  • Festival Nagasaki Kunchi dirayakan berdasarkan penanggalan kalender surya.
  • Setipa kota yang dipilih mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah festival ini setiap tujuh tahun sekali.
  • Hono-odori dilakukan didepan Balai Kota yang dikenal sebagai tempat peristirahatan dewa.
  • Kapal yang akan digunakan untuk memeriahkan festival ini didekorasi seperti tongkang di sungai atau perahu China diatas roda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar